Info Terbaru 2022

√ Ekspor Dan Impor: Pengertian, Tujuan Komoditas Ekspor Indonesia

√ Ekspor Dan Impor: Pengertian, Tujuan Komoditas Ekspor Indonesia
√ Ekspor Dan Impor: Pengertian, Tujuan Komoditas Ekspor Indonesia

Pengertian Ekspor dan Impor – Anda tentunya pernah berguru perihal ekspor dan impor di kursi sekolah dahulu. Masih ingatkah anda apa itu ekspor dan impor? Ekspor dan impor sangat penting bagi suatu negara dan berkaitan dekat dengan kegiatan ekonomi negara.


Secara singkat adalah. Ekspor ialah kegiatan menjual barang ke luar negeri. Sedangkan impor ialah membeli barang dari luar negeri sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.


Nah, untuk merefresh kembali pengetahuan perihal ekspor dan impor, berikut akan dipaparkan mengenai apa itu pengertian ekspor dan impor, apa saja tujuan dan keuntungannya serta pola ekspor dan impor secara lengkap di Indonesia.




Pengertian Ekspor


Anda tentunya pernah berguru perihal ekspor dan impor di kursi sekolah dahulu √ EKSPOR DAN IMPOR: Pengertian, Tujuan  Komoditas Ekspor Indonesia
pixabay.com

Ekspor merupakan kegiatan mengeluarkan barang dari kawasan pabean. Apa itu kawasan pabean? Daerah pabean ini merupakan suatu cuilan wilayah dari Republik Indonesia yang mencakup wilayah darat, wilayah perairan dan juga ruang udara di atasnya, juga mencakup tempat-tempat tertentu yang ada dalam Zona Ekonomi Eksklusif serta landas kontinen.


Secara sederhana, ekspor diartikan sebagai kegiatan mengeluarkan barang dari dalam negeri ke luar negeri dengan memenuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku.


Kegiatan ekspor biasanya dilakukan suatu negara apabila negara menghasilkan produksi barang dalam jumlah besar dan kebutuhan akan barang tersebut sudah terpenuhi di dalam negerinya sehingga dikirimkanlah produksi barang tersebut ke negara yang tidak bisa memproduksi barang tersebut ataupun dikarenakan jumlah produksi barang di negara tujuan tidak terpenuhi.



Apa Itu Eksportir?


Eksportir merupakan orang perseorangan atau tubuh aturan yang melaksanakan ekspor. Apabila kegiatan ekspor dalam skala yang besar, maka pengirimannya melibatkan Bea Cukai yang bertugas sebagai pengawas kemudian lintas barang dalam suatu negara.


Setiap barang yang akan diekspor mempunyai ketentuan masing-masing tergantung dari jenis barangnya. Tidak semua orang sanggup melaksanakan ekspor sebab terdapat mekanisme yang harus ditaati.


Prosedur ekspor pada hakikatnya lebih gampang dibandingkan mekanisme impor, dimana mekanisme impor mempunyai lebih banyak aturan di dalamnya, terutama terkait pembayaran pajak. Beberapa pajak ekspor yang dikenakan diantaranya pada ekspor kayu, rotan, dan crude palm oil (CPO).



Tujuan dan Manfaat Ekspor


Berikut ini ialah tujuan dan manfaat yang didapatkan dari kegiatan ekspor barang dari dalam ke luar negeri:



1. Menumbuhkan Industri Dalam Negeri


Ekspor merupakan suatu bentuk kegiatan perdagangan lingkup internasional yang bertujuan untuk memperlihatkan rangsangan terhadap undangan dalam negeri yang mengakibatkan tumbuhnya industri-industri pabrik besar.


Permintaan yang meningkat akan ekspor suatu produk sanggup berdampak pada perkembangan industri suatu negara. Hal ini tentunya sanggup membuat iklim perjuangan yang kondusif. Selain itu, dengan melaksanakan perdagangan internasional suatu negara bisa membiasakan diri untuk bersaing dalam pasar internasional serta terlatih dalam persaingan yang ketat.



2. Mengendalikan Harga Produk


Dengan melaksanakan ekspor, negara bertujuan untuk memanfaatkan kelebihan kapasitas terpasang dari suatu produk. Tujuannya ialah untuk mengendalikan harga produk ekspor yang ada di dalam negeri.


Ketika suatu produk melimpah produksinya maka harga produk tersebut di dalam negeri akan mempunyai harga yang rendah sebab sangat gampang didapatkan. Oleh sebab itu, untuk mengendalikan harga biar tetap stabil, negara melaksanakan ekspor ke negara lainnya yang membutuhkan produk tersebut.



3. Menambah Devisa Negara


Kegiatan ekspor tentunya berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi suatu negara. Manfaat dari kegiatan ekspor ialah membuka pasar gres di luar negeri sebagai ekspansi pasar domestik, menumbuhkan investasi, dan menambah devisa suatu negara.



Komoditas Ekspor Indonesia


Anda tentunya pernah berguru perihal ekspor dan impor di kursi sekolah dahulu √ EKSPOR DAN IMPOR: Pengertian, Tujuan  Komoditas Ekspor Indonesia
pixabay.com

Indonesia mempunyai banyak komoditas ekspor, namun setidaknya terdapat 5 komoditas ekspor terbesar Indonesia, diantaranya adalah:



1. Komoditas Karet


Indonesia merupakan negara produsen karet terbesar kedua di dunia sehingga tidak heran apabila karet dijadikan sebagai komoditas ekspor utama Indonesia. Ekspor karet Indonesia banyak dikirimkan ke Amerika Serikat, China dan Jepang.


2. Produk Tekstil


Industri tekstil di Indonesia sangat banyak dan berhasil menambah devisa negara.


3. Kelapa Sawit


Komoditas ini sebagian kecil dijadikan materi baku minyak goreng, mentega, sabun dan produk kecantikan.


Sedangkan sebagian besarnya diekspor dalam bentuk minyak sawit (CPO) dan minyak inti sawit atau Palm Kernel Oil (PKO). Kelapa sawit ini banyak diekspor ke India, Cina dan Pakistan.


4. Produk Hasil Hutan


Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara tropis yang mempunyai banyak hutan sehingga industri kayu di Indonesia pun sangat berkembang. Hasil hutan yang diekspor berupa kayu dan pulp kertas.


5. Kakao


Tahukah anda bahwa Indonesia menjadi negara produsen kakao ketiga terbesar di dunia. Biji kakao ini sering dipakai sebagai materi dasar pembuatan cokelat dan materi makanan lainnya. Biasanya kakao yang diekspor berupa kakao bubuk yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia.



Pengertian Impor


Anda tentunya pernah berguru perihal ekspor dan impor di kursi sekolah dahulu √ EKSPOR DAN IMPOR: Pengertian, Tujuan  Komoditas Ekspor Indonesia
pixabay.com

Impor merupakan kegiatan memasukan barang ke Daerah Pabean atau juga merupakan kegiatan pembelian barang atau jasa dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.


Misalnya, Indonesia tidak mempunyai komoditas gandum sehingga untuk memenuhi pasokan dan kebutuhan gandum dalam negeri perlu mendatangkan gandum dari negara produsen gandum ke Indonesia.


Sama halnya dengan kegiatan ekspor, kegiatan pengiriman barang impor dengan skala besar memerlukan pendampingan dari bea cukai. Biasanya, pemerintah akan menaikan tarif pajak terhadap produk impor kepada para importir.


Hal ini mengakibatkan barang impor mempunyai harga yang lebih mahal sebab di dalam harga tersebut telah dikenai pajak yang selanjutnya ditanggung oleh para konsumennya. Nah, maka dari itu jangan heran apabila barang impor cenderung lebih mahal apabila dibandingkan dengan harga produk lokal.


Tidak sembarang produk barang yang sanggup diperbolehkan masuk sebagai barang impor. Direktorat Bea Cukai mempunyai peraturan yang terang akan barang apa saja yang diperbolehkan dan dihentikan untuk kegiatan impor.


Beberapa diantaranya ialah hewan, ikan dan flora termasuk produk yang berasal dari tersebut, obat-obatan terlarang ibarat narkotika, senjata api dan benda yang mengandung pornografi.



Tujuan dan Manfaat Impor


Tujuan paling utama dari kegiatan impor ialah memenuhi kebutuhan dalam negeri. Aktivitas ekspor dan impor merupakan salah satu wujud dari inter-konektivitas setiap negara. Tidak ada negara yang bisa hidup mandiri.


Dalam memenuhi kebutuhannya, setidaknya niscaya terdapat satu hal yang membuat negara tersebut harus membangun hubungan baik dengan negara lainnya. Salah satunya, dalam acara perekonomian ini. Tujuan lainnya dari kegiatan impor ialah untuk memperkuat neraca pembayaran dan mengurangi keluarnya devisa ke luar negeri.


Lalu apa manfaat dari impor? Manfaat dari kegiatan impor itu sendiri ialah memungkinkan suatu negara untuk memperoleh materi baku, barang dan jasa suatu produk yang jumlahnya terbatas di dalam negeri ataupun yang tidak bisa dihasilkan di dalam negeri. Hal ini secara tidak pribadi mendukung stabilitas negara.



Contoh Produk yang Diimpor oleh Indonesia


Berikut ini ialah beberapa pola produk yang banyak diimpor ke Indonesia, yang diantaranya adalah:


1. Bahan Baku


Dalam kategori materi baku, komoditas impor terbesar Indonesia ialah peralatan helikopter dan mesin pesawat mekanik, peralatan elektronik, besi dan baja. Suplai peralatan pesawat dan helikopter memang sampai ketika ini masih impor dari negara lain sebab PT Dirgantara Indonesia sendiri masih belum bisa memproduksi helikopter dan pesawat sendiri.


2. Sektor Pangan


Sedangkan dalam sektor pangan, komoditas impor terbesar Indonesia ialah daging binatang beku, buah-buahan, beras sampai kedelai. Mengejutkan memang, walaupun Indonesia mempunyai banyak ladang padi, namun ternyata kebutuhan beras di Indonesia masih belum mencukupi sehingga perlu impor dari negara lain, ibarat Vietnam, Thailand dan India.


Advertisement

Iklan Sidebar